Secangkir Kopi Inspirasi

 

Ilustrasi secangkir kopi (foto: pexels.com)


Menikmati perjalanan, mudah untuk diungkapkan di level ucapan, namun tidak mudah di level tindakan. Apalagi di tengah perubahan yang datang silih berganti, yang datang bertubi-tubi, menari-nari di hadapan kita. Sungguh kata “menikmati” ini menjadi tantangan tersendiri.

Menikmati perjalanan adalah sebuah seni memahami makna di balik makna yang kasatmata tertangkap pancaindra. Saat ada perubahan yang dianggap tidak menguntungkan, selalu saja ada makna yang mengasyikkan. Semua mengenai “makna” yang kita lekatkan pada setiap peristiwa yang terjadi.

Hidup ini sederhana, manusia yang membuat rumit. Hidup itu mudah, manusia yang membuatnya susah. Menyederhanakan kehidupan tidak sama dengan menyepelekan kehidupan. Menyederhanakan kehidupan, justru adalah tentang membuat kehidupan yang kita jalani lebih memiliki makna yang dalam. Seorang yang belajar menyederhanakan kehidupan akan melihat bahwa kehidupan ini harus di jalankan dengan sunguh-sungguh. 

 

Cara menikmati hidup agar lebih bermakna

1.      Syukuri apa yang ada.

Karena, bersyukur sebuah kata sederhana namun memiliki makna dan dampak yang sangat luar biasa. Mulailah mengurangi hal-hal yang tidak perlu. Jika jam tangan masih ada di tangan, untuk apa membeli jam tangan baru. Jika tas masih bisa dipakai, untuk apa memiliki tas lain. Semua dibeli bukan semata karena keinginan, namun pastikan itu adalah kebutuhan.

2.      Terimalah penuh diri dengan segala segala kekurangan.

Menerima kekurangan diri membuat lebih mudah intropeksi. Setiap individu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Menyadari kekurangan membuat sadar diri bahwa masih ada kesempatan untuk merubah menjadi lebih baik. 

3.      Bangun Network.

Perbanyak teman. Silaturahmi adalah kunci. Saat membangun network, pastikan niat dan entention-nya benar. Jangan datang kepada seseorang dengan sebuah pertanyaan:”apa yang bisa gua dapetkan dari orang ini?” tapi tanyakan, “apa yang bisa gua bantu untuk orang ini?”. Namun, hindari orang yang toksik karena itu akan membuat tersiksa lahir dan batin.

4.      Manfaatkan waktu

Manfaatkan sedemikian rupa untuk digerakkan dalam jalan-jalan kebaikan. Mulailah terus bertanya, apakah aktivitas yang saya lakukan akan berdampak tinggi atau rendah, agar waktu yang ada tidak hilang dan terbuang begitu saja.

5.      Niatkan setiap langkah           
Niat yang baik sebagai proses pengabdian seorang hamba dari sang pencipta, niscaya proses yang tengah dijalani terasa ringan dan indah. Uang ditangan manusia yang baik akan berakhir dalam kebaikan. Uang ditangan manusia yang buruk, akan berakhir dengan banyak keburukan.

6.       Vision

Sebagai seorang manusia, kita harus memiliki visi jelas yang ingin dicapai. Visi yang kuat, haruslah visi  yang menggairahkan dan bukan visi di benak kita tentang kehidupan yaang kita wujudkan.

           

            Hidup sesuai dengan kadar diri merupakan kunci terhindar dari kegelisahan yang berkepanjangan. Salah satu penyebab seseorang gelisah adalah karena ia memaksakan hidup dan menjalani kehidupan di luar kadar diri yang dimiliki. Hidup tanpa terlalu banyak keinginan, mampu mendatangkan rasa yang begitu nyaman di hati. Sehingga rasa syukur itulah yang akan mengalirkan banyak rezeki lain yang siap mengisi harapan-harapan.   

            Hidup ibarat sedang menuntaskan tulisan demi tulisan dalam sebuah buku kehidupan. Suatu saat, buku kehidupan itu akan dibaca oleh anak cucu kita. Dalam buku tersebut, ada rekam jejak kita yang akan menjadi pelajaran bagi mereka yang pernah mengenal kita. Seperti apakah jejak yang mereka dapatkan: jejak manusia yang penuh inspirasi atau jejak manusia yang mudah menyerah terhadap keadaan?

 


Komentar