Menikmati perjalanan, mudah untuk
diungkapkan di level ucapan, namun tidak mudah di level tindakan. Apalagi di
tengah perubahan yang datang silih berganti, yang datang bertubi-tubi,
menari-nari di hadapan kita. Sungguh kata “menikmati” ini menjadi tantangan
tersendiri.
Menikmati perjalanan adalah
sebuah seni memahami makna di balik makna yang kasatmata tertangkap pancaindra.
Saat ada perubahan yang dianggap tidak menguntungkan, selalu saja ada makna
yang mengasyikkan. Semua mengenai “makna” yang kita lekatkan pada setiap
peristiwa yang terjadi.
Hidup ini sederhana, manusia yang
membuat rumit. Hidup itu mudah, manusia yang membuatnya susah. Menyederhanakan
kehidupan tidak sama dengan menyepelekan kehidupan. Menyederhanakan kehidupan,
justru adalah tentang membuat kehidupan yang kita jalani lebih memiliki makna
yang dalam. Seorang yang belajar menyederhanakan kehidupan akan melihat bahwa
kehidupan ini harus di jalankan dengan sunguh-sungguh.
Cara menikmati hidup agar lebih
bermakna
1. Syukuri apa yang ada.
Karena,
bersyukur sebuah kata sederhana namun memiliki makna dan dampak yang sangat
luar biasa. Mulailah mengurangi hal-hal yang tidak perlu. Jika jam tangan masih
ada di tangan, untuk apa membeli jam tangan baru. Jika tas masih bisa dipakai,
untuk apa memiliki tas lain. Semua dibeli bukan semata karena keinginan, namun
pastikan itu adalah kebutuhan.
2. Terimalah penuh diri
dengan segala segala kekurangan.
Menerima
kekurangan diri membuat lebih mudah intropeksi. Setiap individu memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing. Menyadari kekurangan membuat sadar diri
bahwa masih ada kesempatan untuk merubah menjadi lebih baik.
3. Bangun Network.
Perbanyak
teman. Silaturahmi adalah kunci. Saat membangun network, pastikan niat dan entention-nya
benar. Jangan datang kepada seseorang dengan sebuah pertanyaan:”apa yang bisa
gua dapetkan dari orang ini?” tapi tanyakan, “apa yang bisa gua bantu untuk
orang ini?”. Namun, hindari orang yang toksik karena itu akan membuat tersiksa
lahir dan batin.
4. Manfaatkan waktu
Manfaatkan
sedemikian rupa untuk digerakkan dalam jalan-jalan kebaikan. Mulailah terus
bertanya, apakah aktivitas yang saya lakukan akan berdampak tinggi atau rendah,
agar waktu yang ada tidak hilang dan terbuang begitu saja.
5. Niatkan setiap langkah
Niat yang baik sebagai proses pengabdian seorang hamba dari sang pencipta,
niscaya proses yang tengah dijalani terasa ringan dan indah. Uang ditangan
manusia yang baik akan berakhir dalam kebaikan. Uang ditangan manusia yang
buruk, akan berakhir dengan banyak keburukan.
6. Vision
Sebagai seorang manusia, kita harus
memiliki visi jelas yang ingin dicapai. Visi yang kuat, haruslah visi yang menggairahkan dan bukan visi di benak
kita tentang kehidupan yaang kita wujudkan.
Hidup sesuai dengan kadar
diri merupakan kunci terhindar dari kegelisahan yang berkepanjangan. Salah satu
penyebab seseorang gelisah adalah karena ia memaksakan hidup dan menjalani
kehidupan di luar kadar diri yang dimiliki. Hidup tanpa terlalu banyak
keinginan, mampu mendatangkan rasa yang begitu nyaman di hati. Sehingga rasa
syukur itulah yang akan mengalirkan banyak rezeki lain yang siap mengisi
harapan-harapan.
Hidup ibarat sedang
menuntaskan tulisan demi tulisan dalam sebuah buku kehidupan. Suatu saat, buku
kehidupan itu akan dibaca oleh anak cucu kita. Dalam buku tersebut, ada rekam
jejak kita yang akan menjadi pelajaran bagi mereka yang pernah mengenal kita. Seperti
apakah jejak yang mereka dapatkan: jejak manusia yang penuh inspirasi atau
jejak manusia yang mudah menyerah terhadap keadaan?
Komentar
Posting Komentar